Gunung Krakatau: Béda antara owahan
Konten dihapus Konten ditambahkan
c mbenakaké éjaan using AWB |
éjaan using AWB |
||
Larik 4:
| Caption=Gunung Krakatau jroning lukisan [[abad ka-19]].
| Elevation=813 m (2,667 kaki)
| Location=[[Selat Sunda]], [[
| Prominence =
| Coordinates = {{coor dms|6|6|27|S|105|25|3|E|type:mountain}}
Larik 18:
Jeblugan Krakatau nyebabaké owah-owahan iklim global. Donya nganti peteng watara loro setengah dina akibat awu vulkanis kang nutupi [[atmosfer]]. Srengéngé suminar redhup nganti setaun lawasé. Hamburan awu katon ing [[Norwegia]] nganti [[New York]].
Jeblugan Krakatau iki sakbeneré isih kalah dibandhingaké karo jeblugan [[Gunung Toba]] lan [[Gunung Tambora]] ing [[
<!--
== Perkembangan Gunung Krakatau ==
Larik 28:
{{cquote|Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, [[pulau Jawa]] terpisah menjadi dua, menciptakan [[pulau Sumatera]]}}
Pakar geologi B.G. Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang dicaritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku ''[[Pustaka Raja Parwa]]'' tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai [[Pulau Rakata]], [[Pulau Panjang]] dan [[Pulau Sertung]], dalam catatan lain disebut sebagai Pulau
Larik 62:
Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250
meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan désa-désa dan apa saja yang
berada di pesisir
longsoran bawah laut.
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan
[[Banten]] hingga Tanjung Layar di [[Pulau Panaitan]] ([[Ujung Kulon]] serta Sumatera Bagian
selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai
beberapa hari kemudian, penduduk [[Jakarta]] dan [[Lampung]] pedalaman tidak lagi melihat
matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke
=== Anak Krakatau ===
Larik 83:
== Delengen uga ==
* [[Daftar gunung ing
* [[Daftar gunung]]
|