Kutha Tangerang Kidul: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎top: éjaan & cithakan using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎Sajarah: éjaan using AWB
Larik 41:
[[Partai Kebangkitan Bangsa|Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa]] memilih alternatif kedua, yakni enam kacamatan yakni Ciputat, Cisauk, Pondok Aren, Pamulang, Serpong, dan Pagedangan. Berdasarkan hasil voting, 21 anggota DPRD memilih alternatif pertama sedang 14 orang memilih alternatif kedua. Hasil rapat paripurna kemudian dibawa ke DPRD Propinsi Banten dan Menteri Dalam Negeri sebelum dibahas di [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] serta ditetapkan dalam undang-undang.
 
Pada masa penjajahan BelandaWalanda, wewengkon ini masuk ke dalam [[Batavia|Karesidenan Batavia]] dan mempertahankan karakteristik tiga etnis, yaitu [[Suku Sunda]], [[Suku Betawi]], dan [[Suku Tionghoa]].
 
Pada [[22 Januari]] [[2007]], Rapat Paripurna [[Dewan Perwakilan Rakyat Laladan|Dewan Perwakilan Rakyat Laladan Kabupatèn Tangerang]] menetapkan [[Ciputat|Kacamatan Ciputat]] sebagai pusat pamaréntahan Tangerang Kidul. Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD [[Endang Sujana]], Ciputat dipilih secara aklamasi.