Pakubuwana IV: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
éjaan using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
éjaan using AWB
Larik 20:
Atas prakarsa [[VOC]], maka Pakubuwana IV, [[Hamengkubuwana I]] dan [[Mangkunagara I]] bersama menandatangani perjanjian yang menegaskan bahwa kedaulatan [[Surakarta]], [[Yogyakarta]], dan [[Mangkunagaran]] adalah setara dan mereka dilarang untuk saling menaklukkan.
 
Meskipun demikian, Pakubuwana IV tetap saja menyimpan ambisi untuk mengembalikan [[Mataram]]-[[Yogyakarta]] ke dalam pangkuan [[Surakarta]]. Sejak tahun [[1800]] tidak ada lagi [[VOC]] karena dibubarkan pemerintah negeri [[BelandaWalanda]]. Sebagai gantinya, dibentuk pemerintahan [[Hindia BelandaWalanda]] yang juga dipimpin seorang gubernur jenderal.
 
[[Herman Daendels]] gubernur jenderal [[Hindia BelandaWalanda]] sejak [[1808]] menerapkan aturan yang semakin merendahkan kedaulatan istana. Dalam hal ini Pakubuwana IV seolah-olah menerima kebijakan itu karena ia berharap [[BelandaWalanda]] mau membantunya merebut [[Yogyakarta]].
 
Pakubuwana IV juga pandai bersandiwara di hadapan [[Thomas Raffles]], wakil pemerintah [[Inggris]] yang telah menggeser pemerintahan [[Hindia BelandaWalanda]] tahun [[1811]]. Sementara itu [[Hamengkubuwana II]] (pengganti [[Hamengkubuwana I]] terkesan kurang ramah terhadap bangsa asing.
 
Pakubuwana IV memanfaatkan kesempatan itu. Ia saling berkirim surat dengan [[Hamengkubuwana II]] yang berisi hasutan supaya [[Yogyakarta]] segera memberontak terhadap penjajahan [[Inggris]]. Harapannya, [[Yogyakarta]] akan hancur di tangan [[Inggris]].
Larik 38:
 
== Akhir Pemerintahan ==
Pakubuwana IV masih menjadi raja [[Surakarta]] tanpa diturunkan [[Inggris]]. Sebaliknya, ia mengalami pergantian pemerintah penjajah, dari [[Inggris]] kembali kepada [[BelandaWalanda]] tahun [[1816]].
 
Pakubuwana IV meninggal dunia tanggal [[2]] [[Oktober]] [[1820]]. Ia digantikan putranya yang bergelar [[Pakubuwana V]].