Kabupatèn Indragiri Hilir: Béda antara owahan
Konten dihapus Konten ditambahkan
éjaan using AWB |
éjaan using AWB |
||
Larik 4:
| peta = [[Gambar:Lokasi Riau Kabupatèn Indragiri Hilir.svg|300px|Peta lokasi Kabupatèn Indragiri Hilir]]
| motto = "Berlayar sampai ke pulau,berjalan sampai ke batas"
|
| kutha krajan = [[Tembilahan]]
| luas = 11,605.97 km²
Larik 24:
}}
'''Kabupatèn Indragiri Hilir''' iku [[kabupatèn]] ing
<!--
== Sejarah ==
Untuk melihat latar belakang sejarah berdirinya Kabupatèn [[Indragiri Hilir]] sebagai salah satu laladan otonom, dapat ditinjau dalam dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode sesudah kemerdekaan
=== Periode Sebelum Kemerdekaan
'''[[Kerajaan Keritang]]'''
Larik 53:
[[Kerajaan Indragiri]] diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar [[Raja Merlang I]] berkedudukan di [[Malaka]]. Demikian pula dengan penggantinya [[Raja Narasinga I]] dan [[Raja Merlang II]], tetap berkedudukan di [[Malaka]]. Sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau [[Perdana Menteri]]. pada tahun 1473, waktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), beliau menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di [[Pekan Tua]] sekarang.
Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke [[Rengat]]. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, [[
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang - orang dari [[suku Banjar]] dan [[suku Bugis]] sebagai akibat kurang amannya laladan asal mereka. Khusus untuk [[suku Banjar]], perpindahannya akibat dihapuskannya [[Kerajaan Banjar]] oleh Gubernement pada tahun 1859 sehingga terjadi peperangan sampai tahun 1963.
'''Masa Penjajahan [[
Dengan adanya ''tractaat Van Vrindchaap'' (perjanjian perdamaian dan persahabatan) tanggal 27 September 1938 antara Kerajaan Indragiri dengan [[
# Amir [[Tembilahan]] di [[Tembilahan]].
# Amir [[Batang Tuaka]] di [[Sungai Luar]].
Larik 71:
'''Masa Pendudukan [[Jepang]]'''
Balatentara [[Jepang]] memasuki Indragiri Hilir pada tanggal 31 Maret 1942 melalui [[Singapura]] terus ke [[Rengat]]. Tanggal 2 April 1942 Jepang menerima penyerahan tanpa syarat dari pihak
Pada masa pendudukan [[Jepang]] ini Indragiri Hilir dikepalai oleh seorang [[Cun Cho]] yang berkedudukan di [[Tembilahan]] dengan membawahi 5 [[Ku Cho]], yaitu:
Larik 84:
=== Periode setelah berdirinya Indonésia ===
Pada awal kemerdekaan [[Indonésia]], [[Indragiri]] (Hulu dan Hilir) masih merupakan satu [[kabupatèn]]. Kabupatèn Indragiri ini terdiri atas 3 [[kewedanaan]], yaitu Kewedanaan [[Kuantan Singingi]] dengan ibu kotanya [[
Kewedanaan Indragiri Hilir membawahi 6 wewengkon yaitu:
Larik 115:
Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Laladan Tingkat I Riau (Propinsi [[Riau]]) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Laladan Persiapan Kabupatèn Indragiri Hilir.
Pada tanggal 14 Juni 1965 dikeluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Nagara
-->
== Kacamatan-Kacamatan ==
Larik 123:
# Kacamatan [[Tempuling, Indragiri Hilir|Tempuling]]
# Kacamatan [[Pulau Burung, Indragiri Hilir|Pulau Burung]]
# Kacamatan [[
# Kacamatan [[Kateman, Indragiri Hilir|Kateman]]
# Kacamatan [[Pelangiran, Indragiri Hilir|Pelangiran]]
Larik 143:
Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah dan letak geografis yang sangat strategis, Indragiri Hilir terus memacu diri mengembangkan kawasannya menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi [[Riau]] dan pusat pertumbuhan kebudayaan ekonomi [[Riau]] dan Pusat kebudayaan [[Melayu]] di [[Asia Tenggara]].
Sebagai Kabupatèn tumbuh dan berkembang pada gerbang selatan
Pemerintah Indragiri Hilir akan memberikan pelayanan terbaik yang diperlukan oleh calon penanam modal itu. Salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang di kenal sebagai One Door Service. Dengan One Door Service calon investor akan mendapat pelayanan memuaskan, sejak dari informasi peluang bisnis. Sebagai laladan yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan berbagai potensi ekonomi, Indragiri Hilir menjanjikan banyak kemungkinan di masa depan. Didukung letak geografis yang strategis serta ditunjang tersedianya berbagai infrastruktur dan kebijakan pemerintah yang positif laladan ini merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.
|