Tentara Nasional Indonésia Angkatan Laut: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (parembugan | pasumbang)
c éjaan, replaced: Indonesia → Indonésia (19) using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
éjaan using AWB
Larik 7:
== Sejarah TNI-AL ==
{{artikel|Sejarah TNI-AL}}
Sejarah TNI-AL dimulai pada tanggal [[10 September]] [[1945]], ketika pemerintah mendirikan [[Badan Keamanan Rakyat]] Laut (''BKR Laut''). BKR Laut ini dipelopori oleh pelaut pelaut yang pernah bertugas di jajaran [[Koninklijke Marine]] (AL BelandaWalanda) dan [[Kaigun]] di masa penjajahan [[Jepang]].
 
Terbentuknya organisasi militer Indonésia yang dikenal sebagai [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut RepublikRépublik Indonésia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah [[Pangkalan Angkatan Laut]] terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut RepublikRépublik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonésia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan [[blokade]] laut BelandaWalanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
 
Selama [[1949]]-[[1959]] ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, [[Korps Marinir]] yang saat itu disebut sebagai [[Korps Komando Angkatan Laut]] (KKO-AL), [[Penerbangan Angkatan Laut]] dan sejumlah Komando DaerahLaladan Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahankewewengkonan aspek laut.
 
Pada [[1990-an]] TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis [[korvet kelas Parchim|korvet kelas ''Parchim'']], kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di [[Surabaya]] dan setingkat Brigade berdiri sendiri di [[Jakarta]].
Larik 18:
Sesuai [[:s:Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004|Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004]] Tentang [[TNI]] Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
# melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
# menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayahwewengkon laut [[yurisdiksi nasional]] sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
# melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
# melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
# melaksanakan pemberdayaan wilayahwewengkon pertahanan laut.
 
== Organisasi ==
Larik 52:
{{artikel|Korps Marinir}}
{{lihatpula|Batalyon Intai Amfibi}}
Korps Marinir RepublikRépublik Indonésia merupakan kekuatan pemukul dan pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut kedudukan pantaipasisir musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan tugas-tugas pertahanan nagara lainnya.
 
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI-AL yang baru saja disusun untuk jangka waktu 2005-2024, kekuatan Korps Marinir (Kormar) akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di Indonésia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini di masa depan akan ditingkatkan hingga 60.000 personel.
 
Dalam rencana pengembangan, akan ada tiga pasukan marinir (Pasmar), yaitu kesatuan induk yang melekat di tiap komando wilayahwewengkon laut (Kowilla), 2 brigade marinir berdiri sendiri, 1 komando latihan marinir dan 5 pangkalan marinir ditambah 11 batalyon marinir pertahanan pangkalan.
 
=== Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut ===
Larik 72:
[[Berkas:Indonésia Frigate KRI Karel Satsuit Tubin.jpg|thumb|right|300px|KRI Karel Satsuit Tubun pada tahun 2006.]]
{{lihatpula|Korvet nasional}}
Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan '''KRI''', singkatan dari '''Kapal Perang RepublikRépublik Indonésia'''. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan '''KAL''', singkatan dari '''Kapal Angkatan Laut'''. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
 
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Larik 82:
{{lihatpula|Daftar kapal perang TNI-AL non-aktif}}
[[Berkas:Naval Jack of Indonésia.svg|thumb|right|200px|Bendera kapal perang Indonésia.]]
Kapal RepublikRépublik Indonésia (KRI) berjumlah 132 kapal, KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
# Kekuatan Pemukul (''Striking Force'') terdiri dari 40 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
## 2 [[kapal selam]] kelas Cakra.
Larik 133:
## Pangkalan Utama V (Lantamal V) di [[Kota Surabaya|Surabaya]] membawahi lima Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Tegal, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, dan Benoa. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal V merupakan sebutan untuk Lantamal X Jayapura.
## Pangkalan Utama VI (Lantamal VI) di [[Kota Makassar|Makassar]], membawahi Pangkalan Angkatan Laut Kendari, Palu, Balikpapan, Kotabaru, dan Banjarmasin. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VI merupakan sebutan untuk Lantamal VIII Bitung.
## Pangkalan Utama VII (Lantamal VII) di [[Kota Kupang|Kupang]], [[Nusa Tenggara TimurWétan]], membawahi Pangkalan Angkatan Laut Mataram, Maumere, Kupang, Tual, dan Aru. Memiliki 1 Pangkalan Udara, di Kupang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VII merupakan sebutan untuk Lantamal IV Tanjung Pinang.
## Pangkalan Utama VIII (Mako Lantamal VIII) di [[Kota Bitung]] membawahi Pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Nunukan, Sangatta, dan Toli-Toli serta satu Pangkalan Udara Angkatan Laut di Manado. Lantamal VIII sebelum 1 Agustus 2006, merupakan sebutan untuk Lantamal IX Ambon.
## Pangkalan Utama IX (Lantamal IX) di [[Kota Ambon|Ambon]] membawahi Pangkalan Angkatan Laut Ternate. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IX merupakan sebutan untuk Lantamal VII Kupang.
Larik 142:
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur) akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin [[Laksamana Madya|laksamana berbintang tiga]].
 
Armada ini akan membawahi tiga komando wilayahwewengkon laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di [[Tanjung Pinang]], Riau, Kowilla Tengah dengan markas di [[Makassar]] dan Kowilla Timur dengan markas di [[Sorong]]. Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik. Tetapi berdasarkan surat dari [[Panglima TNI]], rencana pemekaran organisasi TNI AL ini ditolak, belum ditentukan kapan akan disetujui.
 
== Kekuatan lain ==
Larik 155:
=== Detasemen Jala Mengkara ===
{{artikel|Detasemen Jala Mengkara}}
'''Detasemen Jala Mangkara''' (disingkat '''Denjaka''') iku sawijining [[detasemen]] [[pasukan khusus]] TNI Angkatan Laut. Denjaka iku satuan gabungan antara personel [[Kopaska]] lan [[Batalyon Intai Amfibi|Taifib]] [[Korps Marinir]] [[TNI-AL]]. Denjaka dibentuk miturut instruksi [[Panglima TNI]] marang [[Komandan Korps Marinir]] No Isn.01/P/IV/1984 tanggal [[13 November]] [[1984]].
 
=== Korps Wanita Angkatan Laut ===