Orde Baru: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎Pulitik: éjaan using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c →‎Warga Tionghoa: gerakan -> obahan using AWB
Larik 29:
Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah [[Harian Indonésia]] yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonésia. Harian ini dikelola dan diawasi oleh militer Indonésia dalam hal ini adalah [[ABRI]] meski beberapa orang Tionghoa Indonésia bekerja juga di sana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya [[agama Konghucu]] kehilangan pengakuan pamaréntah.
 
Pamaréntah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonésia dikhawatirkan akan menyebarkan pengaruhprabawa [[komunisme]] di Tanah Air. Padahal, kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang, yang tentu bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh komunisme, yang sangat mengharamkan perdagangan dilakukan {{fact}}.
 
Orang Tionghoa dijauhkan dari kehidupan politik praktis. Sebagian lagi memilih untuk menghindari dunia politik karena khawatir akan keselamatan dirinya.