Allah: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
c removed Category:Kristen using HotCat
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c shalat, solat -> salat using AWB
Larik 25:
 
<!--==Etimologi==
Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah". Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-Maududi dalam ''Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an'' (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam ''al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah'' (h. 54). Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai bentukwujud ma'rifat dari ilah. Dalam bahasa Arabpun dikenal kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai bentukwujud mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata itupun mempunyai bentukwujud mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentukwujud ma'rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai bentukwujud ma'rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.<ref>{{id}}Ahmad Husnan. ''Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim''. Al Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425 H / Mei 2005 M. h. 25-27.</ref>-->
 
<!--Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata [[bahasa Aram]] Alāhā.<ref name="EoI">{{en}}Encyclopaedia of Islam, ''Allah''</ref>
[[Cendekiawan muslim]] terkadang menerjemahkan Allah menjadi "''God''" dalam [[bahasa Inggris]]. Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentukwujud jamak dan gender (berbeda dengan God yang memiliki bentukwujud jamak ''Gods'' dan bentukwujud feminin ''Goddess'' dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting dalam upaya penerjemahan [[Al Qur'an]].
Sebagian besar ulama sepakat bahwa Allah adalah nama dari dzat yang ada di 'arsy yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada pada keduanya dan diantara keduanya kemudian menjaga dan mengurus keduanya beserta seluruh isinya tanpa henti, merasa lelah atau mengantuk. Allah adalah nama, bukan kata sehingga pada umumnya umat Islam tidak menterjemahkan Allah kepada tuhan atau god. Kata tuhan sendiri lebih dekat dari segi arti kepada kata sayyid (lord dalam bahasa Inggris). Sedangkan kata god lebih dekat kepada kata ilah (sesembahan dalam bahasa Indonesia).-->
 
Larik 76:
<!--Dalam Kristen kata "Allah" merujuk kepada Yang Maha Kuasa secara umum, yang memperkenalkan diri-Nya sebagai [[Tetragrammaton|YHWH]]. Dalam Kekristenan arus utama, Allah diyakini memperkenalkan diri-Nya dalam tiga [[pribadi]], namun Ia tetap satu. Karena itulah dikenal konsep [[Tritunggal]], yaitu manifestasi Allah dalam diri [[Allah Bapa]], [[Allah Anak]] atau [[Allah Putera]] dan [[Allah Roh Kudus]]. [[Allah Bapa]] merujuk kepada Allah yang disapa secara akrab oleh orang Kristen seperti dalam hubungan antara [[ayah]] dengan [[anak|anaknya]]. Hal ini didasarkan pada ajaran Yesus dalam [[Doa Bapa Kami]] dalam [[Injil Matius|Matius]] 6:9, "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu..." Ajaran ini kemudian diperjelas oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dalam [[Galatia]] 4:6: "Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
 
Kata Allah juga dipakai dalam bentukwujud jamak dalam Yudaisme maupun agama Kristen seperti "allah-allah yang lain" untuk dewa-dewa sembahan orang kafir versi Kristen.-->
 
== Referensi ==