Kutha Tangerang Kidul: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎top: éjaan using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c →‎Sajarah: bentuk -> wujud using AWB
Larik 50:
Lokasi persis kutha krajan itu adalah [[Maruga|Kalurahan Maruga]] yang merupakan bekas [[Kawedanan Ciputat|Kantor Kawedanan Ciputat]] dan dipakai sebagai kantor Kecataman Ciputat. Pada rapat paripurna lanjutan, seluruh fraksi DPRD juga menyetujui pemekaran tiga kacamatan baru di wewengkon Tangerang bagian Kidul. Kacamatan baru itu adalah [[Ciputat Timur|Kacamatan Ciputat Timur]] (pemekaran dari [[Ciputat|Kacamatan Ciputat]]), [[Setu|Kacamatan Setu]] (pemekaran dari [[Cisauk|Kacamatan Cisauk]]), dan [[Serpong Utara|Kacamatan Serpong Utara]] (pemekaran dari [[Serpong|Kacamatan Serpong]]). Sedang [[Pondok Aren|Kacamatan Pondok Aren]] dan [[Pamulang|Kacamatan Pamulang]] tidak ada pemekaran wewengkon. Dengan demikian, jumlah kacamatan di Kota Tangerang Kidul bertambah dari lima menjadi delapan kacamatan.
 
Peraturan Pamaréntah Nomor 129 Tahun 2000 yang membahas soal pemekaran laladan menyebutkan keputusan akhir rencana itu ada di [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]]. Usul disampaikan melalui [[Gubernur Banten|Gubernur]] kepada [[Menteri Dalam Negeri Indonésia|Menteri Dalam Negeri]], kemudian dikaji oleh [[Dewan Pertimbangan Otonomi Laladan]]. Setelah disetujui, Mneteri Dalam Negeri mengajukan kepada [[Presiden Indonésia|Presiden]]. Kemudian, diajukan dalam bentukwujud rancangan undang-undang ke [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] untuk diputuskan.
 
Jumlah penduduk di wewengkon ini lebih dari satu juta jiwa. Pamulang dihuni 236.000 jiwa, sedang Ciputat dihuni 260.187 jiwa. Dari dua kacamatan ini, jumlah penduduk 500.000 jiwa. Jika ditambah dengan penduduk Serpong, Pondok Aren, dan Cisauk akan berjumlah lebih dari satu juta jiwa. Sehingga, memenuhi syarat untuk suatu laladan otonom.