Butir-Butir Budaya Jawa: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
éjaan using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎Amanat lan kritik: replaced: oleh → olèh (3)
Larik 61:
|-
|
{{cquote|''Salah satu pemberian Bapak dan Ibu sejak kami kecil, adalah butir-butir Pituduh dan Wewaler. Bapak mencoba menyusun butir-butir Pituduh dan Wewaler tersebut dalam satu kumpulan, dengan harapan agar selalu diingat, khususnya oleholèh putera-puterinya.
 
Kami merasakan bahwa butir-butir Pituduh dan Wewaler tersebut sangat berharga dan besar manfaatnya sebagai salah satu petunjuk dan pegangan hidup dalam kami meniti kehidupan di dunia ini.
Larik 79:
</center>
 
Buku ini oleholèh khalayak ramai selain banyak dibaca juga menjadi bahan kritikan pedas. Namun di sisi lain usaha Soeharto ini didukung oleholèh sebuah pihak yang tak terduga. [[Bernard Arps|Prof. Dr. Ben Arps]], sejak tahun 1996 guru besar Sastra dan Basa Jawa di Universitas Leiden, pada dalil disertasinya menulis bahwa usaha semacam ini tidaklah aneh bagi seorang raja Jawa. Mungkin yang dimaksudkan adalah karya-karya sastra seperti ''[[Serat Wedhatama]]'' karangan [[Mangkunagara IV|K.G.P.A.A. Mangkunagara IV]] dan ''[[Serat Wulangreh]]'' karangan [[Pakubuwana IV|Sunan Pakubuwana IV]] yang juga disebut dalam ''Butir-Butir Jawa'' sebagai sumber.
 
== Cathetan sikil ==