Sunni: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tanpa ringkesan besutan
Tenger: Besutan punsèl Besutan wèb punsèl
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
ganti isi, replaced: sing → kang (2), Sunnah → Sunat (4)
Larik 1:
{{Islam}}
'''Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah''' utawa '''Ahlus-SunnahAhlussunnah wal Jama'ahJamaah''' ([[Basa Arab]]: '''أهل السنة والجماعة''') utawa luwih kerep dcekak '''Ahlul-SunnahAhlussunnah''' ([[basa Arab]]: أهل السنة) utawa '''Sunni'''. [[Ahlussunnah]] iku golongan singkang tansah madeg ing paugeran Islam adhedhasar Al Qur'an lan hadits singkang shahih kanthi seserepan para sahabat, tabi'in, lan tabi'ut tabi'in. <!--<ref name="Makalah">Makalah [[Nurcholish Madjid|Dr. Nurcholish Madjid]] pada Seminar Sehari Sunnah Syi'ah, diselenggarakan oleh Korps Mahasiswa Penghafal dan Pengkaji Al-Qur'an (KOMPPAQ) Keluarga Jawa Barat di Jakarta, bertempat di Wisma Sejahtera, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tanggal [[8 September |1987]], yang kemudian dijadikan kata pengantar dalam buku '''''Awal dan Sejarah Perkembangan Islam: Dari Saqifah sampai Imamah''''', oleh ''Sayyid Husain M. Jafri'', Pustaka Hidayah, [[Bandung]]: [[1995]]</ref>--> Watara 90% umat Muslim sadonya arupa kaum Sunni, lan 10% nganut ilènajaran [[Singah]].
<!--
== Terminologi ==
'''Ahlus Sunnah''' adalah orang-orang yang mengikuti [[sunnah]] dan berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang [[Muhammad|Rasulullah]] berada di atasnya dan juga [[Sahabat Nabi|para sahabatnya]]. Oleh karena itu Ahlus Sunnah yang sebenarnya adalah [[Sahabat Nabi|para sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam]] dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
 
== Sejarah ==
=== Fitnah di tubuh Islam ===
==== Kesalahpahaman dalam kepemimpinan pada saat wafatnya Rasulullah Muhammad ====
Ketika Rasulullah [[Muhammad]] SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan Anshar siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan mengakibatkan perselisihan antar kaum muslimin muhajirin dan anshor. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukkan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.
 
==== Fitnah masa khalifah ke-3 ====
Pada masa kekhalifahan ke-3, [[Utsman bin Affan]], terjadi fitnah yang cukup serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya [[Khalifah]] [[Utsman bin Affan|Utsman]]. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari [[Mesir]] yang hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman yang sesat untuk mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam. Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori oleh para bekas pelaku pembunuhan terhadap [[Utsman bin Affan|Utsman]], berhasil membunuh beliau dengan sadis ketika beliau sedang membaca Qur'an.
 
==== Fitnah masa khalifah ke-4 ====
Segera setelah bai'at Khalifah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] mengalami kesulitan bertubi-tubi. Orang-orang yang terpengaruh Abdullah bin Saba' terus menerus mengadu domba para sahabat. Usaha mereka berhasil. Para sahabat salah paham mengenai kasus hukum pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda [[Rasulullah]] SAW, [[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]], yang bersama dengan [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]] dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]] berhasil diadu domba hingga terjadilah [[Perang Jamal]] atau [[Perang Unta]]. Dan kemudian oleh [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] yang diangkat oleh [[Utsman bin Affan|Utsman]] sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya [[Perang Shiffin]]. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian.
Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Merekalah Golongan [[Khawarij]]
 
=== Tahun Jama'ah ===
Kaum [[Khawarij]] ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]], sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari [[Khawarij]] berhasil membunuh Khalifah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] pada saat khalifah mengimami salat subuh di [[Kufah]], tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan ''de facto'' [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]]. Maka tahun itu, tahun 41 [[Hijriyah]], secara khusus disebut '''tahun persatuan''' ('''am al-jama'ah'').
 
=== Sunnah Madinah ===
Kaum muslimin mendalami agama berdasarkan Al-Qur'an, dan memperhatikan serta ingin mempertahankan sunnah Nabi di Madinah. Akhirnya ilmu hadits yang berkembang selama beberapa abad, sampai tuntasnya masalah pembukuan hadis sebagai wujud nyata Sunnah pada sekitar akhir abad ke-3 hijriyah. Saat itu, lengkap sudah kodifikasi hadis dan menghasilkan '''al-Kutub al-Sittah''' (Buku Yang Enam) yakni oleh [[Bukhari|al-Bukhari]] (w. 256 H), [[Imam Muslim|Muslim]] (w. 261 H), [[Ibnu Majah]] (w. 273 H), [[Abu Dawud]] (w. 275), [[Imam Turmudzi|al-Turmudzi]] (w. 279 H), dan [[Imam Nasa'i|al-Nasa'i]] (w. 303 H).
 
=== Perkembangannya kemudian ===
Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencari wujud, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal kekuasaan Bani Abbasiyah.
 
== Mazhab / aliran Fikih ==
Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan) tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tida ada keterangan tegas dan jelas dalam Alquran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan kita adalah Rasulullah saw. dan beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim maka tidak cukup waktu sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah.
 
=== Hanafi ===
{{utama|Mazhab Hanafi}}
Didirikan oleh [[Imam Abu Hanifah]], Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di [[Asia]] Selatan ([[Pakistan]], [[India]], [[Bangladesh]], [[Sri Lanka]], dan [[Maladewa]]), [[Mesir]] bagian Utara, separuh [[Irak]], [[Syria]], [[Libanon]] dan [[Palestina]] (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia ([[Chechnya]], [[Dagestan]]).{{fact}}
 
=== Maliki ===
{{utama|Mazhab Maliki}}
Didirikan oleh [[Imam Malik]], diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara [[Afrika]] Barat dan Utara.{{fact}} Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi [[Muhammad]] [[hijrah]], hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari [[hadits]].
 
=== Syafi'i ===
{{utama|Mazhab Syafi'i}}
Dinisbatkan kepada [[Imam Syafi'i]] memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di [[Turki]], [[Irak]], [[Syria]], [[Iran]], [[Mesir]], [[Somalia]], [[Yaman]], [[Indonesia]], [[Thailand]], [[Singapura]], [[Filipina]], [[Sri Lanka]] dan menjadi mazhab resmi negara [[Malaysia]] dan [[Brunei]].{{fact}}
 
=== Hambali ===
{{utama|Mazhab Hambali}}
Dimulai oleh para murid [[Imam Ahmad bin Hambal]]. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah [[semenanjung Arab]]. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di [[Arab Saudi]].{{fact}}
 
== Tradisi keagamaan ==
{{sect-stub}}
 
== Pandangan Sunni mengenai Hadits ==
{{sect-stub}}
-->
 
== Réferènsi ==
Baris 56 ⟶ 6:
 
== Uga delengen ==
* [[Ahlus SunnahSunat wal Jama'ah miturut Salafi]]
* [[Sajarah hadits|Sajarah Hadits]]