Meutya Hafid: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
c →‎Karir Pulitik: ngganti tembung, replaced: termasuk → kalebu using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
→‎Sebagai Jurnalis Televisi: ganti isi, replaced: menteri → mantri
Larik 42:
Meutya sempat kuliah di [[University of New South Wales]], sebelum kemudian mengabdikan diri sebagai jurnalis [[Metro TV]]. Finalis lain di kategori yang sama ya iku Avian Tumengkol (William Angliss Institute) yang menjadi wakil mirunggan urusan kepresidenan dan jaban rangkah, Wishnutama Kusubandio (Kooralbyn International School) yang saat itu menjadi Direktur Utama Trans7, Mohammad Sobary (Monash University) yang menduduki Direktur Eksekutif Kemitraan; dan Rahmad Nasution (University of Queensland), kepala biro [[Antara]].
Meutya menjadi satu dari 30.000 pelajar dan mahasiswa [[Indonésia]] di [[Australia]] dalam 50 taun terakhir yang menunjukkan prestasi gemilang dan berkontribusi besar membuat lingkungan sosial Australia lebih berwawasan dan mendekatkan kedua bangsa.
Penghargaan diberikan di hadapan sakiwa-tengené 700 alumnus [[Australia]] dan kalangan diplomat RI yang pernah bertugas di [[Australia]]. Turut hadir mantan menterimantri Hartarto dan pengusaha ternama Noke Kiroyan.<ref>http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11910</ref>
 
Pada 9 Fèbruari 2012, Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonésia versi Mizan, karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional.