Karajan Kalinyamat: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c →‎Serangan Pertama Ratu Kalinyamat ke Malaka padha Portugis: dandani pangéja, replaced: sawetara → sawatara using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c mertal tembung, replaced: yaitu → ya iku (13) using AWB
 
Larik 49:
Pangeran Kalinyamat berasal dari luar [[Jawa]]. Terdapat berbagai versi tentang asal-usulnya. Masarakat Jepara menyebut nama aslinya ya iku Win-tang, seorang [[saudagar]] [[Tiongkok]] yang mengalami kecelakaan di laut. Ia terdampar di pasisir Jepara, dan kemudian berguru padha [[Sunan Kudus]].
 
Versi lain mengatakan, Win-tang berasal dari [[Acèh]]. Nama aslinya ya iku Pangeran Toyib, putera [[Sultan Mughayat Syah]] ratu [[Kesultanan Acèh]] (1514-1528). Toyib berkelana ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang mantri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang ya iku ejaan [[Jawa]] untuk Tjie Bin Thang, yaituya iku nama baru Toyib.
 
Win-tang dan ayah angkatnya kemudian pindhah ke [[Jawa]]. Di sana Win-tang mendirikan désa Kalinyamat yang saat ini berada di wewengkon Kacamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]], sehingga ia pun misuwur dengan nama Pangeran Kalinyamat. Ia berhasil punikahi Retna Kencana putri [[Sultan Trenggana]] (Raja Demak), sehingga istrinya itu kemudian dijuluki Ratu Kalinyamat. Sejak itu, Pangeran Kalinyamat menjadi anggota kulawarga Karajan Demak dan memperoleh gelar Pangeran Hadiri.
Larik 64:
[[Berkas:Letak Karaton Kalinyamat.jpg|thumb|250px|Peta Karaton Kalinyamat (Siti Inggil)]]
[[Berkas:Peta Letak Benteng Karajan Kalinyamat.jpg|thumb|250px|Peta Benteng Kalinyamat]]
Letak Karajan Kalinyamat menurut carita keratonya terdapat di dekat dengan Laut itu terbukti dengan ditemukan Siti Inggil/ Bekas Keratonya di Désa Kriyan yang tidak jauh dari dua Désa yang dahulunya ya iku laut/teluk yaituya iku Désa Teluk Kulon dan Désa Teluk Wétan. Meski kini tidak kelihatan bahwa Désa Teluk Kulon dan Désa Teluk Wétan tilas laut tetapi jika tanah kedua désa tersebut digali hingga 3 mèter akan ditemukan batu karang, pasir laut, hingga kerang-kerang laut maka terbukti bahwa désa ini tilas laut/teluk. Hal itu terjadi kepada setiap warga Désa [[Telukwetan, Welahan, Jepara|Teluk Wétan]] dan Désa [[Bandungrejo, Kalinyamatan, Jepara|Teluk Kulon]] setiap membuat sumur pasti menemukan pasir laut, kerang-kerang laut, hingga batu karang laut.
 
== Petilasan ==
Petilasan Karajan Kalinyamat yang masih ada, yaituya iku:
* Bekas Kraton (Sekarang Bernama [[Siti Inggil Kriyan|Siti Inggil Karaton Kalinyamat]]), di [[Kriyan, Kalinyamatan, Jepara|Kriyan]]
* Bekas Pasar (Sekarang Bernama [[Kutha Bedah]]), di [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]]
Larik 77:
 
== Artefak Fisik Kota ==
Wujud artefak sebagai tilas yang sifatnya fisik terkait denganperkembangan sajarah Karajan Kalinyamat sebagai Kota Pelabuhan ada dua macam yaituya iku yang bersifat yasan, maupun yang sifatnya toponim berupa pemukiman atau golongan masarakat. Artefak di mangsa lampau yang sangat berhubungan dengan sajarah Jepara antara lain:
 
* Kraton Kalinyamat
Larik 89:
 
== Karaton ==
Karaton merupakan papan dimana pamaréntahan di jalankan. Karajan Kalinyamat memiliki dua karaton, yaituya iku:
* '''Karaton Kalinyamat''', di Kriyan
Kanjeng Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono, lair rabu pahing, Romadlon 1514. Putri dari Kanjeng Sultan Trenggono,Sultan Demak (1504-1546) dengan Roro Purbayan. Retno Kencono diberi kekuasaan memimpin Jepara padha Tanggal 10 April 1527 (TrusKaryo Tataning Bumi) karena diberi Amanat olèh Faletehan yang akan pergi menyerang Portugis di Sunda Kelapa yang akhirnya menjadi Sultan disana 22 Juni 1527. Retno Kencono juga resmi disyahkan olèh Kanjeng Sultan Trenggono, ayahnya. Sehingga padha 1 Juni 1527 dimulai pembuatan Karaton di [[Kalinyamatan, Jepara]]. Pada 12 Agustus 1527 Retno Kencono melantik Pejabat Keratonnya.
Tahun 1528 Kanjeng Ratu Kalinyamat pergi ke [[Cirebon]]. Disana bertemudengan perempuan yang sangat sakti dengan ilèn Tauhid Hakikat ‘’Manunggaling Kawulo Gusti’’. Perempuan asal Acèh keturunan Mesir, yang bernama [[Nur Hasnah]], berjuluk Syeh Siti Jenar, dengan rambut bersanggul di atas kepala dan berkerudung warna kuning Emas banyak disangka sebagai rambut jénggot seorang laki-laki.
Karaton Kalinyamat menghadap ke timur dengan 3 Pintu Gerbang, yaituya iku:
# PintuGerbang kapisan saat ini berada di wates Jepara Kudus, berupa hutan sampaike pintu kedua.
# Pintu Gerbang kedua berupa dua pohon pisang kembar yang saat ini berada di DesaGedangan, berupa tanah lapang sampai pintu Gerbang katiga. Disitu hanyatersedia 2 kursi tamu, dan seekor macan Klawuk.
Larik 104:
 
== Kéwan-Kéwan Karaton ==
Ratu Kalinyamat kaloka tegas tetapi Ratu Kalinyamat memiliki hati yang lembut, karena Ratu Kalinyamat memiliki beberapa hewan peliharaannya, Hewan-hewan peliaraan Karaton Kalinyamat hampir semuanya lanang, yaituya iku:
* Harimau Penggolo (Harimau Tunggangan Ratu Kalinyamat, juga tunggangan Sultan Hadlirin)
* Macan Klawuk
Larik 138:
 
== Ratu Kalinyamat Bertapa ==
Ratu Kalinyamat berhasil meloloskan diri dari peristiwa pembunuhan itu. Ia kemudian bertapa telanjang di Gunung Danaraja, dengan sumpah tidak akan berpakaian sebelum berkeset kepala [[Arya Penangsang]]. Harapan terbesarnya ya iku adik iparnya, yaituya iku [[Hadiwijaya]] alias [[Jaka Tingkir]], bupati [[Pajang]], karena hanya ia yang setara kesaktiannya dengan bupati Jipang.
 
Hadiwijaya segan menghadapi [[Arya Penangsang]] kanthi langsung karena sama-sama anggota kulawarga Demak. Ia pun mengadakan sayembara yang berhadiah tanah [[Mataram]] dan [[Pati]]. Sayembara itu dimenangi olèh [[Ki Ageng Pemanahan]] dan Ki Penjawi. Arya Penangsang tewas di tangan [[Sutawijaya]] putra [[Ki Ageng Pemanahan]], berkat siasat cerdik [[Ki Juru Martani]].
Larik 165:
== Anak Angkat Ratu Kalinyamat ==
Ratu Kalinyamat meninggal donya sakiwa-tengené taun 1579. Ia dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di désa Mantingan.
Semasa hidupnya, Ratu Kalinyamat membesarkan tiga orang nom-noman, yaituya iku:
* Pangeran Timur Rangga Jumena
Yang kapisan ya iku adiknya, yaituya iku Pangeran Timur Rangga Jumena putera bungsu Trenggana yang kemudian menjadi bupati [[Kabupatèn Madiun|Madiun]].
* Arya Pangiri
Yang kedua ya iku keponakannya, yaituya iku Arya Pangiri, putra Sunan Prawata yang kemudian menjadi bupati [[Kabupatèn Demak|Demak]].
* Pangeran Arya Jepara
Sedangkan yang katiga ya iku sepupunya, yaituya iku Pangeran Arya Jepara putra Ratu Ayu Kirana (adik [[Sultan Trenggono]]).
 
== Keruntuhan ==
Larik 178:
padha mangsa pamaréntahan Pangerang Jepara ini terjadi pemberontakan di [[Pajang, Laweyan, Surakarta|Pajang]] olèh Mataram yang berakhir dengan kekalahan pihak Pajang. Sehinnga pemberontakan<ref>nadaekanovaatasya.blogspot.com/2013/03/sajarah-dan-asal-usul-ratu-kalinyamat.html</ref> ini terjadi padha taun 1578 mengakibatkan keruntuhan [[Kesultanan Pajang]].
 
Dua belas taun kemudian, tiba giliran Jepara di serang bala wadya Mataram. Agaknya kali ini Jepara keteteran membendung serangan Mataram yang dahsyat. Karena Pangeran Arya Jepara sendiri meninggalkan Jepara untuk membesuk ayahnya yaituya iku [[Maulana Hasanuddin]]. Maka tak ayal lagi, [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamat]] yang merupakan kutha krajan Karajan Jepara bernasib serupa dengan kutha krajan [[Kesultanan Pajang]] yang berada di [[Pajang, Laweyan, Surakarta|Pajang]]. Peristiwa ini terjadi padha taun 1599 M yang meruntuhkan kekuasaan Karajan Kalinyamat yang di kenal dengan sebutan Bedhahe Kalinyamat.
 
== Kepustakaan ==