Meutya Hafid: Béda antara owahan
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Karir Pulitik: ganti isi, replaced: didukung → dijurung |
c mertal tembung, replaced: yaitu → ya iku (2) using AWB |
||
Larik 31:
Pada [[18 Fèbruari]] [[2005]], Meutya dan rekannya [[juru kodhak]] Budiyanto diculik dan disandera olèh sekelompok priya bersenjata ketika sedang bertugas di [[Irak]]. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya ya iku pada [[15 Fèbruari]], tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada [[21 Fèbruari]] [[2005]]. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|tragedi tsunami]] di [[Acèh]].
Pada tanggal [[28 September]] [[2007]], Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri,
==Sebagai Jurnalis Televisi==
Larik 68:
Ketenaran Meutya Hafid ini sempat berujung pada teror dari seseorang bernama Bobby Meidianto. Pria yang dikabarkan depresi sejak 2000 itu mengaku menjadi suami Meutya, dan menyebarkan kabar bohong itu di donya maya.
Bobby ya iku warga RT. 1/ RW. VII Kalurahan Panularan, Sala, yang tidak lagi mengurusi istri dan kedua anaknya,
Menurut carita Ny Harsono, mertua Bobby, menantunya ini memang sejak awal punikah terlihat berpotensi mengalami gangguan jiwa. Puncak depresinya terjadi ketika salah seorang adik tirinya datang menanyakan apa benar dirinya meninggal.
Menurut Meutya, pernah ada priya berpakaian compang-camping yang menungguinya di depan pagar rumahnya selama 3 hari. Bobby mengaku sebagai Letkol Purnawirawan dan menjadi anggota detasemen mirunggan di kepulisian Républik Indonésia.<ref>http://news.detik.com/read/2008/12/17/150500/1055197/10/peneror-meutya-hafid-alami-depresi-sejak-8-tahun-lalu</ref>
|