Salyaparwa: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pras (parembugan | pasumbang)
+kategori
Tanpa ringkesan besutan
Larik 1:
[[id:Salyaparwa]]
'''Salyaparwa''' punika kitab kaping 9 [[Mahabharata]]. Wonten mriki nyariyosaken sang [[Salya]] ingkang sampun dados sénapati perang para [[Korawa]] ing perang Bratayuda (''[[Bharatayuddha]]''). Wusananipun piyambakipun dipunsédani déning prabu [[Yudisthira]], saha garwanipun Dèwi Satyawati lajeng abèla (''bunuh dhiri'').
Posted on July 23, 2010 by Bombo Unyil
 
Salyaparwa adalah kitab kesembilan dari seluruh naskah wiracarita Mahabharata yang terdiri atas 18 parwa. Bagian ini bercerita tentang klimaks perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa yang terjadi di Padang Kurukshetra. Perang ini dalam pewayangan terkenal dengan sebutan Baratayuda.
 
Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima.
{{stub}}
{{Mahabharata}}
 
Salyaparwa terdiri atas 65 bab. Kitab ini bercerita tentang pertempuran pada hari ke-18 di mana saat itu pihak Korawa telah kehilangan banyak pasukan. Kisah diawali dengan ratapan Duryodana atas kematian Karna, panglima andalannya pada hari sebelumnya. Ia kemudian mengangkat Salya sebagai panglima baru untuk melanjutkan peperangan.
[[Kategori:Wiracarita]]
 
Dalam pertempuran hari itu, Salya akhirnya gugur di tangan Yudistira, pemimpin para Pandawa. Namun kisah Salyaparwa tidak berakhir sampai di sini. Selanjutnya diceritakan bagaimana penasihat pihak Korawa yang licik, yaitu Sangkuni tewas di tangan Sahadewa, adik bungsu Yudistira.
[[id:Salyaparwa]]
 
Bagian akhir Salyaparwa mulai bab ke-32 diberi judul Gadayuddhaparwa, yang berkisah tentang perang tanding antara Duryodana melawan Bimasena. Perang ini merupakan klimaks dari seluruh rangkaian Baratayuda. Dalam pertarungan satu lawan satu tersebut, Duryodana akhirnya roboh terkena hantaman gada milik Bima.