Ramayana: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (parembugan | pasumbang)
c r2.7.1) (bot Menambah: gl:Rāmāyaṇa
PL 05 SIGIT (parembugan | pasumbang)
Larik 15:
== Lakuné crita ==
Kejaba vèrsi Sri Lanka, umumé Ramayana nyritaaké lelakoné Sri Rama kang ngrebut manèh [[Sita]]. Rahwana nyulik Sita supaya gelem dadi bojoné. Rama banjur ditulungi déning para wanara lan kasil ngrebut Sita.
== Daftar kitab ==
 
Wiracarita Ramayana terdiri dari tujuh kitab yang disebut Saptakanda. Urutan kitab menunjukkan kronologi peristiwa yang terjadi dalam Wiracarita Ramayana. Lihat di bawah ini :
 
{| class=wikitable
|-
! align=center bgcolor=silver| '''Nama kitab'''
! align=center bgcolor=silver| '''Keterangan'''
|-
| align=center| '''[[Balakanda]]'''
| Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda menceritakan Prabu [[Dasarata]] yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: [[Kosalya]], [[Kekayi]], dan [[Sumitra]]. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: [[Rama]], [[Bharata]], [[Lakshmana]] dan [[Satrughna]]. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan memperistri [[Sita]], puteri Prabu [[Janaka]].
|-
| align=center| '''[[Ayodhyakanda]]'''
| Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya [[Rama]] ke hutan bersama Dewi [[Sita]] dan [[Lakshmana]] karena permohonan Dewi [[Kekayi]]. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua wafat. [[Bharata]] tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama.
|-
| align=center| '''[[Aranyakanda]]'''
| Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah [[Rama]], [[Sita]], dan [[Lakshmana]] di tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh para [[rakshasa]]. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculik [[Rawana]] dan pertarungan antara [[Jatayu]] dengan Rawana.
|-
| align=center| '''[[Kiskindhakanda]]'''
| Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang [[Rama]] dengan Raja kera [[Sugriwa]]. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dari [[Subali]], kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di [[Kiskindha]]. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempur [[Kerajaan Alengka]].
|-
| align=center| '''[[Sundarakanda]]'''
| Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara [[Kiskindha]] yang membangun jembatan [[Situbanda]] yang menghubungkan [[India]] dengan [[Alengka]]. [[Hanuman]] yang menjadi duta Sang [[Rama]] pergi ke Alengka dan menghadap Dewi [[Sita]]. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibukota Alengka.
|-
| align=center| '''[[Yuddhakanda]]'''
| Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera Sang [[Rama]] dengan pasukan [[rakshasa]] Sang [[Rawana]]. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara itu [[Wibisana]] diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat ke [[Ayodhya]] bersama Dewi [[Sita]].
|-
| align=center| '''[[Uttarakanda]]'''
| Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi [[Sita]] karena Sang [[Rama]] mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi [[Walmiki]] dan melahirkan [[Kusa]] dan [[Lawa]]. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacara [[Aswamedha]]. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.
|}
 
== Delengen uga ==