Tentara Nasional Indonésia Angkatan Laut: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Legobot (parembugan | pasumbang)
c Bot: Migrating 6 interwiki links, now provided by Wikidata on d:q2704661 (translate me)
c mbenakaké éjaan using AWB
Larik 11:
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah [[Pangkalan Angkatan Laut]] terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan [[blokade]] laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
 
Selama [[1949]]-[[1959]] ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, [[Korps Marinir]] yang saat itu disebut sebagai [[Korps Komando Angkatan Laut]] (KKO-AL), [[Penerbangan Angkatan Laut]] dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
 
Pada [[1990-an]] TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis [[korvet kelas Parchim|korvet kelas ''Parchim'']], kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di [[Surabaya]] dan setingkat Brigade berdiri sendiri di [[Jakarta]].
Larik 24:
 
== Organisasi ==
TNI-AL berada di bawah [[Markas Besar TNI]]. Perwira tersenior Angkatan Laut, [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]], adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat [[Laksamana]] mengepalai Angkatan Laut di bawah [[Panglima TNI]].
 
=== Kepala staf ===
Larik 52:
{{artikel|Korps Marinir}}
{{lihatpula|Batalyon Intai Amfibi}}
Korps Marinir Republik Indonesia merupakan kekuatan pemukul dan pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut kedudukan pantai musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan tugas-tugas pertahanan negaranagara lainnya.
 
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI-AL yang baru saja disusun untuk jangka waktu 2005-2024, kekuatan Korps Marinir (Kormar) akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di Indonesia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini di masa depan akan ditingkatkan hingga 60.000 personel.
Larik 140:
 
=== Rencana pengembangan ===
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur) akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin [[Laksamana Madya|laksamana berbintang tiga]].
 
Armada ini akan membawahi tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di [[Tanjung Pinang]], Riau, Kowilla Tengah dengan markas di [[Makassar]] dan Kowilla Timur dengan markas di [[Sorong]]. Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik. Tetapi berdasarkan surat dari [[Panglima TNI]], rencana pemekaran organisasi TNI AL ini ditolak, belum ditentukan kapan akan disetujui.
Larik 175:
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia| {{PAGENAME}}]]
[[Kategori:TNI-AL| ]]
[[Kategori:Angkatan laut menurut negaranagara|Indonesia]]