Kabupatèn Indragiri Hilir: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (parembugan | pasumbang)
c éjaan, replaced: kabupaten → kabupatèn (2), Kabupaten → Kabupatèn (20), kecamatan → kacamatan (3), desa → désa, Desa → Désa (2), Kecamatan → Kacamatan (29), kelurahan → kalurahan using AWB
c éjaan using AWB
Larik 5:
| motto = "Berlayar sampai ke pulau,berjalan sampai ke batas"
| provinsi = [[Riau]]
| ibukotakutha krajan = [[Tembilahan]]
| luas = 11,605.97 km²
| koordinat =
Larik 33:
'''[[Kerajaan Keritang]]'''
 
Kerajaan ini didirikan sekitar awal abad ke-6 yang berlokasi di wilayahwewengkon [[Kacamatan Keritang]] sekarang. Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama [[Hindu]], sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Peninggalan kerajaan ini yang masih dapat dilihat hanya berupa puing.
 
'''[[Kerajaan Kemuning]]'''
Larik 53:
[[Kerajaan Indragiri]] diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar [[Raja Merlang I]] berkedudukan di [[Malaka]]. Demikian pula dengan penggantinya [[Raja Narasinga I]] dan [[Raja Merlang II]], tetap berkedudukan di [[Malaka]]. Sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau [[Perdana Menteri]]. pada tahun 1473, waktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), beliau menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di [[Pekan Tua]] sekarang.
 
Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke [[Rengat]]. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, [[Belanda]] mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di [[Peranap]] dengan batas wilayahwewengkon ke [[Hilir]] sampai dengan batas [[Japura]].
 
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang - orang dari [[suku Banjar]] dan [[suku Bugis]] sebagai akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus untuk [[suku Banjar]], perpindahannya akibat dihapuskannya [[Kerajaan Banjar]] oleh Gubernement pada tahun 1859 sehingga terjadi peperangan sampai tahun 1963.
Larik 59:
'''Masa Penjajahan [[Belanda]]'''
 
Dengan adanya ''tractaat Van Vrindchaap'' (perjanjian perdamaian dan persahabatan) tanggal 27 September 1938 antara Kerajaan Indragiri dengan [[Belanda]], maka Kesultanan Indragiri menjadi Zelfbestuur. berdasarkan ketentuan tersebut, di wilayahwewengkon Indragiri Hilir ditempatkan seorang Controlleur yang membawahi 6 daerah keamiran:
# Amir [[Tembilahan]] di [[Tembilahan]].
# Amir [[Batang Tuaka]] di [[Sungai Luar]].
Larik 67:
# Amir [[Reteh]] di [[Kotabaru]]
 
Controlleur memegang wewenang semua jawatan, bahkan juga menjadi hakim di pengadilan wilayahwewengkon ini sehingga Zelfbestuur Kerajaan Indragiri terus dipersempit sampai dengan masuknya Jepang tahun 1942.
 
'''Masa Pendudukan [[Jepang]]'''
Larik 86:
Pada awal kemerdekaan [[Indonesia]], [[Indragiri]] (Hulu dan Hilir) masih merupakan satu [[kabupatèn]]. Kabupatèn Indragiri ini terdiri atas 3 [[kewedanaan]], yaitu Kewedanaan [[Kuantan Singingi]] dengan ibu kotanya [[Teluk Kuantan]], Kewedanaan [[Indragiri Hulu]] dengan ibu kotanya [[Rengat]] dan Kewedanaan Indragiri Hilir dengan ibu kotanya Tembilahan.
 
Kewedanaan Indragiri Hilir membawahi 6 wilayahwewengkon yaitu:
# WilayahWewengkon [[Tempuling]]/[[Tembilahan]].
# WilayahWewengkon [[Enok]].
# WilayahWewengkon [[Gaung Anak Serka]].
# WilayahWewengkon [[Mandah]]/[[Kateman]].
# WilayahWewengkon [[Kuala Indragiri]].
# WilayahWewengkon [[Reteh]]
 
Perkembangan tata pemerintahan selanjutnya, menjadikan Indragiri Hilir dipecah menjadi dua kewedanaan masing-masing:
Larik 115:
Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Propinsi [[Riau]]) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupatèn Indragiri Hilir.
 
Pada tanggal 14 Juni 1965 dikeluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran NegaraNagara Republik [[Indonesia]] no. 49, maka Daerah Persiapan Kabupatèn Indragiri Hilir resmi dimekarkan menjadi Kabupatèn Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupatèn Indragiri Hilir) yang berdiri sendiri, yang pelaksanaannya terhitung tanggal 20 November 1965.
-->
== Kacamatan-Kacamatan ==
Larik 157:
Kebun Kelapa identik dengan Indragiri Hilir dan Indragiri Hilir adalah sentra kebun kelapa paling luas di [[Indonesia]], menjadi hamparan kebun kelapa dunia. Di sini pohon-pohon kelapa tumbuh dengan suburnya dari lahan-lahan yang semula hutan rawa-rawa.
 
sebagai negaranagara pemilik kebun kelapa terluas di dunia, [[Indonesia]] mempunyai perkebunan seluas 3,7 juta hektar yang tersebar di kepulauan kelapa. WilayahWewengkon [[Kateman]] atau yang lebih di kenal dengan sebagai [[Sungai Guntung]] adalah [[Kacamatan]] yang memiliki kebun kelapa paling luas disana. Kebun-kebun ini adalah milik [[PT. Pulau Sambu]], sebuah perusahaan [[agrobisnis]] yang memiliki kebun sekaligus pabrik minyak kelapa di Indragiri Hilir.
 
Kebun kelapa disana dikelola secara profesional. Hamparan kebun itu bukan hanya subur, produktif dan dihandalkan, tapi juga indah mengasyikan. Kebun Kelapa [[Guntung]] sudah menjadi objek wisata atau [[agrowisata]] yang luar biasa. Dan inilah kebun kelapa raksasa dan daya tarik wisata yang tiada tara. Kabarnya disekitar pantai akan dibuat badan jalan, sepanjang tepi kanal dan tanggul akan dapat dilalui kendaraan.