Toko Aneka Jaya

Toko Aneka Jaya ya iku wewangunan kang terinventarisasi kanggo didadèkake salah siji cagar budaya, kang ana ing Dalan Semeru No. 20, Kalurahan Kalicacing, Kacamatan Sidamukti, Kutha Salatiga, Propinsi Jawa Tengah.[1][2][3][4][3][5][6][7][8][9][10][11]

Toko Aneka Jaya.

Uga delengen

besut

Rujukan

besut
  1. Hatmadji, dkk (2009), kc. 184: "Kejamakan : Mewakili bangunan rumah tinggal masyarakat Tionghoa (...)"
  2. Supangkat (2012), kc. 21: "Beberapa nama jalan lain yang "berbau" Belanda misalnya: Koffiestraat yang kemudian diganti Prins Hendriklaan (sekarang Jalan Yos Soedarso), Emmalaan (sekarang Jalan Adisutjipto), Prinsenlaan (sekarang Jalan Tentara Pelajar), Julianalaan (sekarang Jalan Moh. Yamin) (...)"
  3. a b Anwar (2019), kc. 147: "Untuk wilayah yang saat ini bernama Jalan Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Jalan Patimura, Jalan Moh. Yamin, pada masa kolonial adalah zona Europeesche Wijk dihuni oleh orang Eropa yang kaya-raya (...)"
  4. Rohman (2020), kc. 124: "Di sisi lain, orang-orang Tionghoa yang dianggap setara dengan warga Eropa mendapatkan kawasan permukiman di sekitar ruas Soloscheweg, yang dikenal dengan nama Chinese Wijk (...)"
  5. Prakosa (2017), kc. 27: "Selain diskriminasi dalam lapangan politik, ekonomi, sosial, dan hukum, pemerintah kolonial juga membedakan penduduk dalam pola permukiman. Mereka dikelompokkan dalam lokasi tertentu berdasarkan golongan etnis. Golongan Eropa, misalnya, bermukim di sekitar Toentangscheweg (...)"
  6. Supangkat (2012), kc. 36: "(...) Bila di sekitar ruas jalan Toentangscheweg dijadikan kawasan permukiman orang-orang Eropa, orang-orang Tionghoa yang dianggap setara dengan warga Eropa mendapat kawasan permukiman di ruas Soloscheweg (...)"
  7. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (17 Mèi 2018). "Bangunan Rumah Tinggal Jl. Semeru 20 Salatiga (Toko Aneka Jaya)". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Dibukak ing 16 Mèi 2020.
  8. Hatmadji, dkk (2009), kc. 278: "Kelangkaan : Salah satu dari dua bangunan yang memiliki elemen entablature (...)"
  9. Hatmadji, dkk (2009), kc. 183–184: "Nama BCB/Situs : Rumah Tinggal (Toko Aneka Jaya); No. Inventaris : 11-73/Sla/109; Lokasi : Jl. Semeru 20 Salatiga (...)"
  10. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (19 Juni 2015). "Pemberian Kompensasi Pelestari Cagar Budaya Kota Salatiga". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Diarsip saka sing asli ing 2022-10-27. Dibukak ing 11 Maret 2020.
  11. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (19 Juni 2015). "Bangunan-Bangunan di Kota Salatiga Penerima Kompensasi Pelestarian". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Diarsip saka sing asli ing 2020-07-27. Dibukak ing 11 Maret 2020.

Kapustakan

besut

Buku

  • Prakosa, Abel Jatayu (2017). Diskriminasi Rasial di Kota Kolonial: Salatiga 1917–1942. Semarang: Sinar Hidoep. ISBN 978-602-6196-60-6.{{cite book}}: CS1 maint: ref duplicates default (link) CS1 maint: url-status (link)
  • Supangkat, Eddy (2012). Salatiga: Sketsa Kota Lama. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-979-7290-68-9.{{cite book}}: CS1 maint: ref duplicates default (link) CS1 maint: url-status (link)

Jurnal

Liyané

Pranala jaba

besut