Bètléhem: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (parembugan | pasumbang)
c →‎Alkitab: yaiku -> ya iku, miturut Bausastra Jawa Balai Bahasa Yogyakarta, replaced: yaiku → ya iku using AWB
BeeyanBot (parembugan | pasumbang)
c éjaan, replaced: pemerintah → pamaréntah (2), Pemerintah → Pamaréntah (2) using AWB
Larik 25:
Pada masa [[pemberontakan Samaria]] pada 529, Betlehem dirampok, dan tembok-tembok kota serta Gereja Kelahiran dihancurkan, namun semuanya itu segera dibangun kembali berdasarkan perintah Kaisar [[Yustinianus I|Yustinianus]]. Pada 614, [[Persia]] menyerbu Palestina dan merebut Betlehem. Kisah yang dicaritakan dalam sumber-sumber yang belakangan mengatakan bahwa mereka membatalkan rencana menghancurkan Gereja Kelahiran ketika mereka melihat gambar [[Tiga orang Majus|orang majus]] yang dilukiskan mengenakan pakaian Persia dalam salah satu mosaik di Gereja itu.
 
===PemerintahanPamaréntahan Arab dan Perang Salib ===
Pada 637, tak lama setelah [[Yerusalem]] direbut tentara-tentara Muslim, Kalifah [[Umar ibn al-Khattab]] mengunjungi Betlehem dan berjanji bahwa Gereja Kelahiran akan dilestarikan untuk dipakai orang Kristen.
 
Pada 1099 Betlehem direbut oleh para [[Tentara Salib]], yang membentenginya dan membangun sebuah biara yang baru di sebelah utara Gereja Kelahiran. Kota itu makmur di bawah pemerintahanpamaréntahan mereka. Pada hari Natal tahun 1100 [[Baldwin I dari Yerusalem|Baldwin I]], raja Frankia pertama dari [[Kerajaan Yerusalem]], dinobatkan di Betlehem, dan tahun itu, keuskupan [[Katolik Roma|Latin]] juga dibentuk di kota tersebut.
 
Pada 1187, [[Saladin]] merebut Betlehem dari tangan Tentara Salib, dan para rohaniwan Latin dipaksa pergi. Saladin menyetujui kembalinya dua imam dan dua diaken Latin pada 1192. Namun kota itu menderita karena hilangnya bisnis dari para peziarah. Betlehem untuk sementara waktu kembali ke tangan Tentara Salib melalui perjanjian antara 1229 dan 1244. Pada 1250, dengan berkuasanya [[Rukn al-Din Baibars]], toleransi terhadap kekristenan menurun, para pendeta meninggalkan kota, dan pada 1263 tembok-tembok kota dihancurkan. Para agamawan Latin kembali ke kota itu selama abad berikutnya, membentuk biara yang berdampingan dengan Basilika, dan pada 1347 [[Ordo Fransiskan]] mendapatkan hak milik atas Gua Kelahiran serta hak untuk menyelenggarakan dan memelihara Basilika itu.
Larik 36:
Di bawah kekuasaan Ottoman sejak 1517, kekuasaan atas Basilika diperebutkan sengit antara Gereja [[Katolik Roma]] dan Gereja [[Ortodoks Timur|Ortodoks]].
 
Dari 1831 hingga 1841 Palestina berada di bawah pemerintahanpamaréntahan [[Muhammad Ali dari Mesir]]. Pada masa ini, kota ini mengalami gempa bumi dan penghancuran wilayah Muslim oleh para pasukan, sebagai pembalasan atas sebuah pembunuhan. Pada 1841, Betlehem sekali lagi berada di bawah kekuasaan Ottoman, hingga akhir [[Perang Dunia I]] dan pemaksaan [[Mandat Inggris atas Palestina]].
 
=== Abad ke-20 ===
Larik 53:
== Pranala njaba ==
{{commonscat|Bethlehem}}
* {{en}} [http://www.bethlehem-city.org Situs web PemerintahPamaréntah Kota Bethlehem]
 
[[Kategori:Kutha ing Palestina]]