Rama Tambak: Béda antara owahan

Konten dihapus Konten ditambahkan
c →‎top: ngganti tembung, replaced: termasuk → kalebu using AWB
Top4Bot (parembugan | pasumbang)
c →‎top: mertal tembung, replaced: yaitu → ya iku using AWB
Larik 4:
Tetapi Prabu Dasamuka memperkirakan usaha itu tidak mungkin jadi, berapa batu yang akan dimasukkan dalam laut, dan berapa tenanganya, tidak akan cukup. Seratus taun lagi batu akan jadi.Namun ketika mendengar kesaksian mata mata Kerajan Alengka, Detya Kala Marica mengaabarkan, bahwa dengan keberadaan Wibisana di Pancawati, akan mempercepat pembuatan jalan itu. Mendengar itu, Prabu Dasamuka memerintahkan Detya Kala Yuyu Rumpung.,untuk membawa seluruh wadyabala raksasa kepiting yang ada di Samodera Hindia, untuk menghancurkan kreteg buatan kunyuk Wibisana.Detya Kala Yuyu Rumpung, siyap melaksanakan perintah Prabu Dasamuka. Ia akan mengerahkan seliruh yuyu rumpung di Samodera Hindia, untuk menghancurkan kreteg Prabu Rama. Berangkatlah Detya Kala Yuyu Rumpung keSamodera Hindia.Tentu saja Detya Kala Marica ikut pergi ke Samodera Hindia, mengawasi jalannyaekskusi wadyabala Prabi Dasamuka padha kreteg Prabu Rama.Sementara itu di Pancawati, Prabu Rama sedang berembug dengan Narpati Sugriwa, Laksmana, Anoman, Anggada, Anila dan para punggawa yang lain. Prabu Rama merencanakan pembuatan tanggul di Samudera Hindia, dari Pancawati sampai tanah Alengka, untuk membawa wadyabala Pancawati sebanyak-banyaknya.
 
Mereka sudah membendung samudera Hindia hingga ke tanah Alengka. Namun belum sampai ke Alengka tanggul itu selalu jebol dan hancur. Pasukan Prabu Rama menjadi putus asa. Belum tahu langkah apa yang harus dilakukan, Tidak lama kemudian Prabu Rama kedatangan tamu dari Alengka, yaituya iku Wibisana.Prabu Rama merasa senang dengan kehadiran Wibisaba, yang mau bergabung dengan Prabu Rama. Prabu Rama bersedia memberikan fasilitas Karajan Pancaawati.Wibisana sehari harian diperbolehkab menggu nakan apa yang ada di Pancawati. Wibisaana mendapatkan tenda tersendiri, yang letaknya bersebelahan dengan tenda Prabu Rama dan Laksmana.
 
Wibisana bersedia membantu pembuatan kreteg dari Pasisir Pancawati sampai ke nagari Alengka. Dalam waktu sekejab Wibisana menciptakan kreteg yang kokoh dan kuwat. Anoman mencoba kreteg yang baru diciptakan Wibisana.